JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Astra Agro Lestari Tbk melakukan sejumlah upaya untuk menekan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Melalui anak usahanya PT Borneo Indah Marjaya (BIM), membuat strategi yang bagus untuk mengantisipasi kebakaran lahan
“Kami memberikan apresiasi tinggi kepada perusahaan (anak usaha Astra Agro) untuk mencegah kebakaran lahan di wilayah perkebunannya. Harapan kami, perusahaan sawit lain di sekitar wilayah di Paser menjalankan hal serupa untuk mencegah karhutla,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasar. Edward Effendi.
Edward memapakan kemampuan indentifikasi dan akurasi atas setiap kejadian di lapangan serta yang penyebaran informasi secara cepat melalui pesan singkat maupun aplikasi pesan instan whats app menjadi kunci sukses mengantisipasi kebakaran lahan.
Wahyudi, Head of Fire Operation Management Astra Agro mengatakan perusahaan o menyediakan call center dan posko kebakaran yang siaga selama 24 jam bagi masyarakat sekitar. “Layanan ini disediakan bagi masyarakat, jika ingin laporan atau butuh bantuan untuk mitigasi api, perusahaan siap membantu” ungkap Wahyudi.
Astra Agro, katanya, juga melakukan integrasi data melalui berbagai layanan, seperti BMKG, Sipongi, dan Lapan untuk meninjau titik panas yang berada di wilayah konsesi perusahaan. Dengan tingkat keakuratan data lebih dari 80%, Astra Agro dapat menerima informasi real time melalui SMS. Pihaknya juga bekerja sama dengan salah satu provider telekomunikasi dalam menyiapkan peringatan dini di area konsesi dan wilayah sekitarnya. Sipongi dan Lapan untuk meninjau titik panas yang berada di wilayah konsesi perusahaan. Dengan tingkat keakuratan data lebih besar dari 80%.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi
Kalimantan Timur, Ujang Rahmat menambahkan, pihaknya selalu meng-update semua
perkembangan di lapangan termasuk informasi yang disebarluaskan Astra Agro.
“Pemberian informasi sangatlah penting sebagai upaya preventif. Dibutuhkan
pula keterlibatan masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA)
dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang mendukung keberhasilan pencegahan karhutla,” kata
Ujang.