Pekanbaru, Sawit Indonesia – Sebanyak 55 pekebun kelapa sawit di Riau mengaku senang, lantaran mereka mendapat ilmu panen dan pascapanen perkebunan kelapa sawit. Puluhan pekebun kelapa sawit ini, 30 orang peserta berasal dari Kabupaten Siak dan 25 orang peserta berasal dari Kabupaten Kampar.
Pelatihan ini merupakan program pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDMPKS). Digelar 2 kelas secara paralel. Dilaksanakan pada tanggal 12-16 Juni 2023 di Hotel Bono, Kota Pekanbaru, Riau. Kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan dan IPB Training (PT Global Scholarship Services Indonesia).
Pekebun dari Kabupaten Siak, bernama Darwin mengaku sangat bersyukur, karena telah diundang pada pelatihan ini. Ia berharap ke depannya ada pelatihan lanjutan untuk pekebun kelapa sawit di Siak, Riau. “Saya sangat bersyukur karena mendapat Ilmu yang tak pernah didapat. Selama ini kami belajar panen dan pascapanen kelapa sawit secara otodidak,” ungkap Darwin, saat penutupan acara pelatihan, pada Jumat (16/6/2023).
“Pelatihan ini sangat berkesan. Jika ada pelatihan lanjutan kami siap diundang lagi. Karena Ilmu perkebunan ini sangat penting bagi pekebun perkebunan kelapa sawit,” imbuh Darwin.
![](https://mediacenter.riau.go.id/uploads/168689021530616_110955_315.jpg)
Sementara, seorang peserta dari Kabupaten Kampar, bernama Dermawan menuturkan, ia telah mengikuti pelatihan tersebut selama empat hari. Berbagai teknik panen dan pascapanen ia pelajari langsung dari narasumber yang berkompeten.
“Selama empat hari kami menerima materi pelatihan yang bagus. Ini ilmu baru bagi kami. Jadi apa yang didapatkan pada pelatihan ini bisa kami bawa pulang dan ilmu ini kami akan sebarkan ke pekebun lainnya,” ujar Dermawan.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli menyambut baik atas dilaksanakannya pelatihan tersebut. Dikatakan dia, pelatihan ini guna mendukung upaya pemerintah dalam menjaga peran perkebunan kelapa sawit pekebun secara berkesinambungan.
“Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan hasil perkebunan kelapa sawit di Riau. Satu di antara upaya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan panen dan pascapanen kepada pekebun kelapa sawit di Riau,” ujarnya.
![](https://mediacenter.riau.go.id/uploads/168689023430616_110956_068.jpg)
Disampaikan, luas komoditi kelapa sawit di Provinsi Riau menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan kelapa sawit seluas 3,38 juta hektare. Jumlah ini merupakan luas kebun kelapa sawit nomor satu di Indonesia yang luasnya mencapai 16,8 juta hektare (20,08%).
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan penggerak utama atau pilar utama ekonomi Riau, karena sebarannya yang sangat luas dan melibatkan 823.026 KK petani (data tahun 2019).
Jika diasumsikan 1 KK terdiri dari 4 orang, maka sekitar 3,37 juta orang menggantungkan hidupnya dari sektor perkebunan, atau sekitar 52,7% dari jumlah penduduk di Provinsi Riau yang sebanyak 6,8 juta orang.
Zulfadli menyadari, bahwa banyak kendala dihadapi untuk dapat melaksanakan pembangunan dan pengembangan sektor perkebunan yang berkelanjutan. “Konsep-konsep pembangunan untuk mengatasi berbagai permasalahan seperti rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan petani, secara bertahap terus diupayakan. Solusinya, antara lain dengan memberikan pelatihan teknis maupun non teknis kepada para petani,” ujarnya.
Adapun narasumber yang dihadirkan pada pelatihan tersebut di antaranya, Tim narasumber dari IPB University, Dr Ir Hariyadi, MS, Ir Sri Hermawan, Dr Ir Supijatno, MSi, dan Ir Sofyan Zaman, MP.
Sumber: riau.go.id