JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Stok minyak sawit di sejumlah tanki penyimpanan mengalami penurunan sampai April kemarin. Ada tiga faktor yang mempengaruhinya antara lain produksi stagnan, peningkatan ekspor dan pertumbuhan konsumsi domestik.
Berdasarkan data GAPKI pada April ini, stok minyak sawit Indonesia termasuk biodiesel dan oleochemical turun sebesar 25% atau dari 3,02 juta ton pada Maret turun menjadi 2,27 juta ton pada April.
Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI memaparkan berkurangnya stok CPO ditopang penggunaan biodiesel di dalam negeri yang berjalan secara konsisten.
Per April ini, produksi biodiesel domestik mencapai 253 ribu kiloliter (kl). Dari jumlah tersebut, penyerapan mencapai 233 ribu kl atau naik 16% dibandingkan dengan penyerapan pada Maret lalu.
Faktor lainnya adalah produksi minyak sawit Indonesia pada bulan April tidak naik signifikan. Beberapa daerah rata-rata mengalami penurunan produksi terutama di pulau Sumatera. Produksi minyak sawit yang mengalami kenaikan tipis hanya di pulau Kalimantan kecuali Kalimantan Tengah. Volume produksi minyak sawit Indonesia pada bulan April mencapai 2,34 juta ton atau naik 1% dibandingkan dengan produksi pada bulan lalu sebesar 2,32 juta ton.
Lebih lanjut, menurut Fadhil, stok akan semakin berkurang ditengah stagnasi produksi, mulai naiknya penyerapan biodiesel dan peningkatan ekspor. (Qayuum)